SM Biro Bangunan - Mojokerto

Info cara order bisa dilihat di halaman CARA PEMESANAN DESAIN,
untuk tanya jawab silahkan kontak by phone / sms atau kirimkan pesan by e-mail ke : sm.birobangunan@gmail.com



Motto : Anda-lah Arsiteknya, kami hanya membantu mewujudkan bangunan impian Anda

Bangunan Kuno Peninggalan Belanda di Mojokerto

Sedikit mengulas sejarah tentang bangunan-bangunan kuno peninggalan Belanda jaman dulu. Hampir di setiap sudut kota mojokerto, tepatnya di sekitar Alun-Alun kota mojokerto jalan Ahmad Yani dan disekitar jalan Hayam Wuruk. Disana banyak gedung-gedung peninggalan kolonial yang masih berdiri kokoh meski tidak semuanya terawat dengan baik.

Entah kenapa setiap melihat bangunan-bangunan tua yang masih dibiarkan berdiri entah terawat atau tidak apalagi yang berada dalam satu kawasan seperti di kota mojokerto selalu berdecak kagum membayangkan kehebatan orang dulu dalam membangun.

Bisa dibayangkan bagaimana rumitnya proses pembangunan waktu itu, waktu dimana teknologi masih sangat jauh dari yang ada sekarang. Belum ada AutoCad untuk membuat gambar kerja, belum ada tower crane untuk mengangkat material ke tempat yang tinggi.

Tapi lihatlah bagaimana bangunan-bangunan tua itu utamanya yang berpostur besar tetap bisa berdiri dengan kokoh bahkan dengan desain yang mengagumkan.


Bangunan Tua Dinas Pengairan Kota Mojokerto
Jalan Ahmad Yani Kota Mojokerto (sebelah selatan Alun-Alun Kota Mojokerto)
Bangunan peninggalan Belanda berdiri sejak tahun 1912. Tapi sekarang sepertinya bangunan tersebut sudah tidak dipergunakan lagi. Bangunan tua ini dapat dijadikan sebagai cagar budaya kota Mojokerto. Dengan mengetahui keberadaannya, kita dapat menjaga kelestariannya, sehingga anak cucu kitapun dapat mengetahui sejarahnya.


Masjid Agung Al-Fattah, Masjid Tertua di Kota Mojokerto
Masjid Agung Al-Fattah didirikan oleh Bupati Mojokerto RAA Kromojoyo Adinegoro berserta bawahannya, yang meliputi asisten wedono, camat-camat dan lainnya.
Peletakan batu pertama dilakukan pada Ahad Pon 7 Mei 1877 atau 1294 Hijriyah.
Baru bisa dipakai shalat pertama kali pada 12 April 1878 M/1795 H.


Gedung Bioskop Indra Mojokerto 1930
Gedung menghadap ke jalan utama yang kemudian disebut Voorstraat (jalan Hadapan). Sekarang bernama Jl. Ahmad Yani (sebelah selatan Alun-Alun Kota Mojokerto). Terlihat dari gaya arsitektur, gedung bioskop ini dibangun pada 1920-an. Pada tahun 1950-an berganti nama menjadi Bioskop Indra.
Sekarang Indra sudah tutup dan Mojokerto tidak punya bioskop lagi. Gedung dibiarkan kosong dan menjadi sarang walet.


Gereja Protestan Tertua di Kota Mojokerto
Gereja ini merupakan salah satu gereja tertua di Kota Mojokerto. Keberadaannya di tengah kota Mojokerto, yang lebih tepatnya terletaknya sekitar 500 meter di timur alun-alun kota. Gereja ini dibangun pada tahun 1899 ketika masa pendudukan Belanda di Indonesia.



Bekas Pabrik Spirtus Kota Mojokerto
Entah sejak tahun berapa pabrik spiritus ini tidak lagi beroperasi. Kini yang tertinggal hanyalah jejaknya saja berupa bangunan tua. Bila diperhatikan bangunan pabrik spiritus ini seperti bangunan peninggalan jaman Belanda. Jika Anda melewati Jl. Wates tepatnya di daerah Wates bagian timur yang hendak menuju ke Jl. By Pass, bila Anda menengok ke sebelah kiri, Anda akan melihat bangunan tua yang tidak terurus.

Diatas adalah sebagian dari bangunan-bangunan tua di Kota Mojokerto yang masih ada saat ini dan masih banyak bangunan-bangunan tua lainnya yang tidak bisa kita ketehui sejarahnya karena pengaruh perkembangan jaman.

Ketika orang-orang Belanda itu menguasai Indonesia, mereka sebenarnya sudah memikirkan banyak hal yang mereka anggap cocok dengan iklim dan keadaan kota mojokerto. Perhatikan bagaimana bangunan-bangunan tua itu dibuat dengan plafond yang tinggi dan jendela yang besar. Tujuannya tentu saja agar sirkulasi udara dalam ruangan menjadi lancar mengingat ikilm tropis yang jelas lebih panas dari kota asal mereka.

Bukan hanya soal bangunan saja yang mereka pikirkan tapi juga penataan kota secara umum. Bagaimana mereka mengatur lebar jalan, mengatur drainase dan sebagainya. Semuanya tertata rapih dan nyaman. Mereka juga tidak pernah lupa untuk menyertakan taman yang luas serta tentu saja sebuah alun-alun sebagai tempat berkumpul orang banyak.

Bangunan tua yang bertahan di kota mojokerto makin lama makin sedikit. Beberapa yang masih bertahan seakan hanya menunggu waktu untuk dirobohkan seperti teman-teman mereka. Kenangan-kenangan yang tersisa pada bangunan-bangunan tua itu mungkin dianggap tidak penting hingga perencanaan kota kemudian memasukkannya dalam daftar bangunan yang harus diganti.

Di kota-kota besar dunia, bangunan tua menjadi salah satu aset yang begitu dihargai. Selain menyimpan begitu banyak sejarah dan kenangan,bangunan tua itu juga dijadikan objek wisata utama. itu terjadi karena pemerintah mereka sepakat menjaga bangunan tua peninggalan sejarah. 

Modjokerto Tempoe Doeloe

Alun-Alun Kota Mojokerto Tempo Dulu


Jl. Majapahit Kota Mojokerto Tempo Dulu


Jembatan Padangan Kota Mojokerto Tempo Dulu


Stasiun Kereta Api Kota Mojokerto Tempo Dulu

Tidak usah berbicara panjang lebar soal tata kota dulu, cukup melihat bagaimana usaha pemerintah kita menjaga keberadaan bangunan tua itu. Memang tidak semua bangunan tua menyimpan sejarah dan kenangan yang berarti untuk sebuah kota, tapi bagaimana pun tetap ada sesuatu yang layak dipertahankan disana.

Suatu hari nanti kota kita akan dipoles menjadi lebih modern dengan bangunan kokoh. Ketika masa itu datang sepertinya saya akan sangat merindukan deretan bangunan tua yang selalu membuat saya terkagum-kagum, selalu membuat saya penasaran dengan cerita di baliknya. Tapi, kenapa kita selalu merusak bangunan tua kita?

COBA RENUNGKANLAH....... 

1 komentar:

Silahkan Tinggalkan Pesan di bawah ini :